ReadyBoost dan Solid State Drive

Tuesday, January 19, 2010 |


ReadyBoost adalah salah satu fitur dari Windows Vista untuk menambahkan memori untuk sistem komputer. Sementara SSD (Solid State Drive) adalah konsep media penyimpanan yang tidak mengandalkan perangkat mekanik seperti harddisk pada umumnya, melainkan mengandalkan NVRAM atau NAND flash.

Sistem operasi modern saat ini sudah mengaplikasikan konsep virtual memori atau swap untuk mengakali keterbatasan kapasitas RAM fisik. Sistem operasi akan memindahkan isi dari RAM ke dalam harddisk ketika kapasitas RAM sudah tidak lagi memadai. Ketika data itu dibutuhkan, barulah data tersebut dimasukkan kembali ke dalam RAM. Sehingga, secara hitungan kasar, memori (RAM) pada sistem adalah hampir tidak terbatas, yakni kapasitas RAM fisik ditambah kapasitas ruang kosong pada harddisk.

Fasilitas multitasking dari sistem operasi modern memungkinkan pengguna menjalankan banyak aplikasi atau membuka banyak dokumen di waktu yang bersamaan. Hal ini membuat konsep memori virtual menjadi suatu keharusan.

Memori virtual ini menyebabkan para pengguna komputer tidak harus memasang RAM yang sangat besar sekali pada komputernya untuk mendukung aktifitasnya. Yang tentunya, bisa menekan harga komputer, karena bisa menghemat pembelian RAM. Apalagi, harga harddisk jauh lebih efisien daripada harga RAM.

Namun, tentunya ada efek samping dari memori virtual ini. Seperti yang kita ketahui, kecepatan akses harddisk tidak secepat RAM. Sehingga, kecepatan komputer akan menurun ketika komputer menggunakan fitur memori virtual ini: memindahkan data dari RAM ke harddisk, dan sebaliknya, secara terus menerus. Kerja harddisk juga semakin berat.

Untuk beberapa kasus, kecepatan akses memori flash seperti USB flashdisk atau Compact Flash adalah lebih cepat daripada harddisk. Oleh karena itu, peletakan memori virtual ke perangkat ini tentunya dapat meningkatkan performansi sistem. Memang ada alternatif lain yang masih menggunakan harddisk, misalnya menggunakan sistem RAID. Namun cara ini cukup repot.

Seiring dengan terus turunnya harga media penyimpanan berbasis flash, maka hampir setiap pengguna komputer memiliki perangkat ini dengan kapasitas yang memadai. Maka sangat mungkin untuk menggunakan perangkat jenis ini, flashdisk misalnya, untuk penempatan memori virtual. Tentunya performansi media ini juga perlu dipertimbangkan. Karena kecepatan akses memori flash ini cukup beragam, tergantung spesifikasinya, dan juga bergantung kepada kecepatan koneksi antarmuka (connection interface): Misalnya USB 1.1 dan USB 2.2, tentunya memiliki kecepatan akses yang berbeda.

Namun ketika harga media penyimpanan berbasis flash ini terus jatuh dan jatuh, ada kemungkinannya untuk menggantikan harddisk. Tidak menggunakan harddisk dan hanya mengandalkan memori flash dengan kapasitas besar: SSD, solid state drive. Tidak hanya prosespage-in dan page-out (pemindahan isi RAM ke swap dan sebaliknya) yang semakin cepat, tetapi proses pembacaan data di harddisk juga semakin cepat. Namun sayangnya harga perangkat SSD ini masih cukup mahal.

Microsoft mengklaim bahwa ReadyBoost adalah sebuah konsep baru. Secara sederhana, ReadyBoost bekerja dengan menempatkan memori virtual (page file, swap) ke sebuah flashdisk yang secara konsep aksesnya lebih cepat daripada harddisk, karena flashdisk tersebut berbasis NAND flash memory yang lebih cepat daripada harddisk mekanik yang masih mengandalkan piringan magnetik.

Memang ada beberapa teknik baru yang diterapkan pada ReadyBoost, juga pada teknologi Turbo Memory dari Intel. Tapi konsepnya secara umum adalah mirip. Memindahkan swap dari harddisk ke media lain yang lebih cepat aksesnya.

0 komentar:

Post a Comment